Punsak Teletrobalo (Desa Ampari Bura/Bahalang, Kec. Patangkep Tutui)

AAA – Objek wisata Punsak Teletrobalo adalah salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Potensi Pariwisata yang di miliki Kabupaten Barito Timur ini di tulis oleh Rico Irwanto NDDB dalam artikelnya yang berjudul “Barito Timur Dalam Potret Pariwisata”
Untuk menuju objek wisata ini, kita dapat melewati 5 jalur perjalanan dan setiap jalur memiliki tantangan tersendiri. Tetapi penulis menyarankan jika wisatawan ingin berkunjung ke Puncak Teletrobalo, sebaiknya melewati jalan Tamiang Layang – Hayaping – Ampari - Apar Batu - Ampari Bura Dalam - Bahalang/Lalap karena hanya melewati jalur ini saja keadaan jalan bisa untuk dilalui kendaraan bermotor.

Dari kota Tamiang Layang menuju Desa Ampari Bura, akan menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam jika kondisi jalan yang masih kering. Jika pada saat hujan maka akan sedikit berbahaya, karena kita akan melewati perbukitan yang sangat curam menuju desa Apar Batu.

Disarankan kepada wisatawan yang ingin berkunjung kesini agar dapat membawa perlengkapan pribadi seperti helm, jas hujan, masker dan lain-lain. Ini semua untuk keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini, puncak ini sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar desa baik untuk sekedar bersantai dan berfoto karena objek yang ada menjadi daya tarik utama tempat ini.

Setiba disana kita dapat memilih untuk tetap menikmati pemandangan dari bawah atau mencoba melihat pemandangan dari atas. Kita perlu mendaki dengan jarak yang ditempuh sejauh 30 M lagi menuju Puncak Teletrobalo, salah satu puncak dengan jarak pandang seluas 360 derajat.

Saat malam hari, dari Puncak Teletrabalo ini kita akan melihat bundaran obor yang berada di Kota Tanjung. Obor tersebut menyala setiap malam dan menjadi salah satu pemandangan yang sangat memukau meskipun dari kejauhan, dari Puncak ini juga kita dapat melihat hamparan pegunungan meratus yang ada di Kalimantan Selatan, dimana pegunungan tersebut menjadi pegunungan tertinggi di Kalimantan Selatan yakni Gunung Halau-Halau (1901 Mdpl). 

Ketika memasuki desa-desa wilayah perbukitan ini kita akan melihat pemukiman dan aktivitas masyarakat adat Dayak Maanyan sehari-hari, mayoritas pekerjaan masyarakat yang berada di wilayah perbukitan ini adalah sebagai petani dan sebagian mereka banyak juga yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan sekitar maupun bekerja di instansi pemerintah. Kita juga akan disuguhkan dengan hijaunya deretan pepohonan dan aktivitas pertambangan yang masih beroperasi disekitar desa ini.
Gambar diatas adalah pemandangan alam yang ada disekitar desa Lalap-Bahalang pada saat pagi hari sekitar jam 05:00 WITA, disini matahari terasa lebih cepat terbit begitu pula saat terbenam. Dengan latar pegunungan yang tertutup oleh awan serta tenda, tempat dimana penulis dan kawan-kawan bermalam menjadi salah satu keindahan alam yang tidak ternilai rasanya.

Jika para wisatawan berminat untuk berkunjung kesini alangkah baiknya, jika membawa teman-teman maupun keluarga untuk menginap dan mendirikan tenda ditempat ini. Sehingga para wisatawan dan keluarga atau teman-teman, bisa bersama-sama menikmati pemandangan yang indah saat matahari terbenam dan pagi harinya akan disambut dengan keindahan dan kehangatan matahari pagi yang akan semakin menambah kebersamaan.

“Barito Timur Dalam Potret Pariwisata”

Punsak Teletrobalo
(Penulis : Rico Irwanto NDDB)

Comments

Popular posts from this blog

Objek Wisata Pemandian “RAWEN” Rawa Wendu Sanggu

Papaken – Buah Khas Kalimantan

Geologi dan Hidrologi di Taman Nasional Sebangau