Barito Ulu – Program Borneo Nature Foundation
AAA – Borneo Nature Foundation adalah organisasi konservasi dan penelitian nirlaba yang berada di lingkungan dan budaya asli di Borneo.
Program yang baru di luncurkan pada tahun 2018 ini bertujuan untuk melestarikan hutan yang spektakuler dan sangat beragam di wilayah Barito Ulu, di pusat geografis Kalimantan
Dalam program Barito Ulu telah mengadopsi manajemen dari bekas stasiun penelitian Universitas Cambridge, salah satu program penelitian terlama di Kalimantan. Situs ini berada di wilayah kritis di selatan lanskap Heart of Borneo dan telah digunakan untuk pelepasliaran orangutan.
Sungai Barito yang memiliki panjang lima ratus mil, dengan lebar mencapai tiga mil pada hilirnya.
Namun kegiatan penelitian dan konservasi di daerah itu telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Rekut Research Station yang dulu megah telah terabaikan dan penambangan batu bara, kayu dan perkebunan menyerang daerah terpencil ini.
Karena lahan gambut dan hutan dataran rendah Kalimantan dibuka pada tingkat yang terus meningkat, lanskap kasar di pedalaman Borneo ini mungkin menjadi perlindungan terakhir bagi banyak spesies terancam, termasuk kera.
Borneo Nature Foundation bertujuan untuk menyalakan kembali penelitian di sini dan membangun kembali Rekut Research Station. Melalui ini, kami akan membangun jaringan konservasi kolaboratif dengan kelompok masyarakat lokal, LSM, pemerintah, industri, dan lembaga akademis untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, perlindungan habitat dan satwa liar di seluruh wilayah Barito Ulu yang lebih luas.
Sumber : borneonaturefoundation.org
Program yang baru di luncurkan pada tahun 2018 ini bertujuan untuk melestarikan hutan yang spektakuler dan sangat beragam di wilayah Barito Ulu, di pusat geografis Kalimantan
Barito Ulu – Program Borneo Nature Foundation |
Sungai Barito yang memiliki panjang lima ratus mil, dengan lebar mencapai tiga mil pada hilirnya.
Namun kegiatan penelitian dan konservasi di daerah itu telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Rekut Research Station yang dulu megah telah terabaikan dan penambangan batu bara, kayu dan perkebunan menyerang daerah terpencil ini.
Karena lahan gambut dan hutan dataran rendah Kalimantan dibuka pada tingkat yang terus meningkat, lanskap kasar di pedalaman Borneo ini mungkin menjadi perlindungan terakhir bagi banyak spesies terancam, termasuk kera.
Borneo Nature Foundation bertujuan untuk menyalakan kembali penelitian di sini dan membangun kembali Rekut Research Station. Melalui ini, kami akan membangun jaringan konservasi kolaboratif dengan kelompok masyarakat lokal, LSM, pemerintah, industri, dan lembaga akademis untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, perlindungan habitat dan satwa liar di seluruh wilayah Barito Ulu yang lebih luas.
Sumber : borneonaturefoundation.org
Comments
Post a Comment